SENEKO NEWS | JAKARTA — Otoritas Moneter, Bank Indonesia (BI) terus mendorong penyaluran kredit/pembiayaan dari sisi penawaran perbankan dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Diketahui, BI akan meningkatkan insentif likuiditas bagi perbankan yang rajin menyalurkan kredit. Besaran insentif likuiditas ini dinaikkan menjadi 4% dari semula 2,8% atau setara Rp 47,9 triliun ke sistem keuangan Tanah Air.
Menanggapi hal tersebut, wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin menyampaikan apresiasi insentif moneter BI terhadap lembaga keuangan tersebut. Bauran kebijakan moneter dan fiskal telah telah menjadi jurus ampuh pemulihan perekonomian Nasional pasca pandemi.
"Kami harap sentuhan insentif Liquiditas BI menjadi stimulan yang berarti bagi pertumbuhan kredit. Lembaga keuangan khususnya perbankan BUMN tidak mempersulit proses kredit kepada pelaku usaha," ujar Sultan, pada Rabu (26/07).
Pertumbuhan kredit, kata Sultan, sangat berpengaruh pada kinerja industri dan konsumsi Nasional. Dengan bonus demografi dan komoditas yang luar biasa, kami percaya dukungan liquiditas BI akan signifikan mendongkrak pertumbuhan dan pemerataan secara berkelanjutan.
"Sehingga Kami ingin penyaluran kredit dilakukan secara tepat guna pada sektor riil yang berdampak luas. Prioritaskan pada sektor-sektor yang signifikan memberikan insentif ekonomi yang masif kepada masyarakat secara berkelanjutan," tegasnya.
Menurutnya, pembiayaan pada sektor pertanian yang mendorong pada penguatan sistem ketahanan pangan Nasional harus diberikan insentif khusus dan menjadi perhatian utama dan prioritas pemerintah dan perbankan saat ini.
"Sektor pertanian telah menjadi andalan ekspor Indonesia saat pandemi. Komoditas pertanian menjadi alat tawar geopolitik yang sangat menentukan," tutupnya. (hms)