-->
  • Jelajahi

    Copyright © SENEKO NEWS | Panduan Informasi Terkini
    Best Viral Premium Blogger Templates

    KRIMINAL

    Hilirisasi Rumput Laut, Potensi Ekonomi Kelautan Nusantara Menuju Peradaban Maritim Dunia

    Seneko News
    Sabtu, September 30, 2023, 12:44 WIB Last Updated 2023-09-30T05:44:37Z

    SENEKO NEWS | JAKARTA  — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berambisi menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban maritim dunia pada 2045 mendatang. 

    Dia mengaku telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mewujudkan cita-cita besar bersama jajarannya.

    "Kami dikantor itu anak-anak muda yang juga pembantu saya membuat satu proyeksi kira-kira. Nah visi kita menjadi pusat peradaban maritim," katanya dalam Seminar Nasional Kemaritiman secara virtual, di Jakarta, pada Jumat, 29 September 2023.

    Luhut menegaskan, untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban maritim dunia mau tidak mau harus meningkatkan potensi ekonomi sumber daya alam (SDA). Salah satunya melalui hilirisasi logam dan mineral.

    "Kita terus dorong hilirisasi nikel," tegasnya.

    Selain sektor logam dan mineral, pemerintah juga tengah mendorong hilirisasi rumput laut untuk meningkatkan potensi ekonomi Kelautan nusantara. Dia meyakini, hilirisasi rumput laut akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat pesisir maupun negara.

    "Seaweed downstream ini baik sekali dampaknya, sekarang sedang kita kerjakan tentu harus berlangsung dan harus berlanjut," ujarnya.

    Luhut memperkirakan melalui hilirisasi industri logam mineral hingga rumput laut akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 6 persen pada 2026 mendatang. Saat ini, rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional masih dikisaran 5 persen per tahun.

    "Pertumbuhan ekonomi kita rata-rata 5 persen dalam beberapa tahun ini, dan kita berpikir berencana pada tahun 2026, 2027 itu akan tumbuh 6 persen. Ini tentu dengan membuat ekonomi lebih kompleks lagi, yaitu downstream lebih banyak lagi," ucap Luhut.

    Sebagai informasi, bahwa sebelumnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginginkan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendorong hilirisasi terjadi dari olahan kelapa. Dia mencatat ada potensi pendapatan berkali lipat dari pengolahan kelapa.

    "Contoh kelapa saja. Indonesia penghasil terbesar kelapa di dunia. Petani ada 4,1 jt KK yang menjadi petani kelapa. Kita menghasilkan 16,8 jt ton. Kalau ini dijadikan ada hilirisasinya, misalnya nata de coco bisa 3,6 kali nilai tambahnya, kelapa parut bisa 6 kali, arang batoknya digarap bisa 4,5 kali dan VCO (Virgin Coconut Oil) bisa 11 kali," papar dia dalam Pengukuhan Pengurus Apindo di Jakarta, Senin, 31 Juli 2023.

    Tak cuma itu, Kepala Negara juga melihat ada peluang dari pemanfaatan rumput laut. Indonesia, kata dia, tercatat menjadi penghasil terbesar ke-2 rumput laut dunia. (rl/by)

    Comment

    Tampilkan

    BERITA TERBARU

    GAYA HIDUP

    +