Oleh: Ridwan
Langkah Gibran Rakabuming Raka untuk mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, sejauh ini, patut diapresiasi sebagai sebuah langkah berani yang dapat membawa perubahan signifikan dalam dinamika politik Indonesia.
Pertama-tama, keberanian Gibran menunjukkan semangat generasi muda yang aktif terlibat dalam pembentukan masa depan negara. Sebagai kader PDIP dan Walikota Solo, dia telah memperlihatkan dedikasi dan keahlian dalam kepemimpinan lokal. Pencalonannya memberikan gambaran bahwa perpolitikan tidak lagi menjadi monopoli para senior, melainkan dapat diisi oleh generasi muda yang penuh energi dan ide-ide segar.
Selain itu, adanya dukungan dari partai-partai seperti Gerindra, Golkar, PAN, Gelora, dan PSI yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep, adik kandung Gibran, menciptakan aliansi yang mencerminkan kolaborasi lintas partai. Hal ini bisa menjadi langkah awal menuju politik yang lebih inklusif dan bersifat transformatif, di mana partai-partai bersatu demi memajukan kepentingan rakyat.
Pencalonan Gibran juga membuka peluang untuk membangun keberagaman dan integrasi dalam tubuh keluarga politik. Meskipun kerap ditemui kritik terkait dinasti politik, keberhasilan Gibran dapat membuktikan bahwa integritas dan kapabilitaslah yang seharusnya menjadi penentu utama, bukan semata kaitan keluarga.
Dalam konteks ini, langkah politik Gibran sejalan dengan semangat pembaharuan dan transformasi politik. Ia tidak hanya mempresentasikan dirinya sebagai pewaris tradisi, tetapi juga sebagai agen perubahan yang siap memimpin Indonesia ke arah yang lebih baik.
Tentu saja, ada sejumlah pertanyaan dan tantangan yang perlu dijawab dalam perjalanan politik ini. Namun, pada akhirnya, keberanian Gibran adalah pijakan awal untuk menciptakan dinamika baru dalam politik Indonesia, di mana keberagaman, kolaborasi, dan kepemimpinan muda memiliki peran sentral. (*)