SENEKO NEWS | PEMALANG — Warga Pemalang, Purbalingga dan Banyumas di minta untuk tetap tenang dan tidak berlebihan menyikapi status Gunung Slamet yang berada pada level II (waspada).
Hal tersebut dikhawatirkan sejumlah pelaku wisata, karena jika disikapi berlebihan akan berdampak pada kunjungan wisata di Banyumas, khususnya Baturraden.
Menurut Sugiono, hal tersebut sudah pernah terjadi, saat status Gunung Slamet naik pada tahun 2014 silam. Naiknya aktivitas vulkanik gunung dengan dengan ketinggian 3.428 mdpl itu, berdampak pada turunnya kunjungan wisatawan.
Sementara pagi tadi, Jumat (27/10), aktivitas warga sekitar Gunung Slamet tetap berjalan normal, meski status Gunung tersebut naik dari Normal menjadi Level siaga II .
Gencarnya pemberitaan naiknya status Gunung Slamet menjadi Siaga II oleh sejumlah penduduk yang tinggal di lereng Gunung tersebut, tidak dianggap ancaman serius.
Kasmadi, seorang warga Gunung Malang Kabupaten Purbalingga, menuturkan gejala alam itu hal yang biasa terjadi.
"Kami pribadi, atau mungkin warga yang lain di Desa ini, tetap bekerja seperti biasa. Sama sekali tidak merasa khawatir dengan perubahan status tersebut," katanya.
Ungkapan senada juga di sampaikan oleh Wahyu, yang mengaku warga Bumijawa Kabupaten Tegal.
"Saya malah tidak tahu dengan berita itu mas, selama ini tidak ada perubahan alam yang kami alami. Jadi secara umum, Warga tetap beraktivitas seperti biasa, tanpa ada kekhawatiran," ungkapnya.
Aktivitas Kegempaan
Sudah lebih dari sepekan, aktivitas vulkanik Gunung Slamet naik dari level I (normal) ke level II (waspada). Pantauan pada Kamis (26/10/2023) oleh KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung api Slamet, mencatat cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga kencang, ke arah selatan. Suhu udara 21.3-30.9 °C dan kelembaban udara 49-73 %.
Secara visual, gunung terlihat jelas hingga kabut. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih, dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Kegempaan, Tremor Harmonik 7 kali, Amplitudo : 4-8 mm, Durasi : 52-448 detik. Tektonik jauh jumlah : 1, Amplitudo : 4 mm, S-P : 17.4 detik, Durasi : 73 detik. Tremor Menerus (Microtremor), terekam dengan amplitudo 0.5-6 mm (dominan 2 mm).
“Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak berada/beraktivitas dalam radius 1km dari kawah puncak Gunung Slamet,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho.
Tingkat Aktivitas:
Gunung Slamet Level II ( Waspada).
Masyarakat dan wisatawan/ pengunjungnya direkomendasikan untuk tidak berada/beraktivitas dalam radius 1 Km dari puncak G Slamet. (Sugito/ Himawan)