SENEKO NEWS | JAKARTA — Pada Hari Rabu, 3 Januari 2024, Kantor Komnas HAM RI menjadi saksi momentum penting saat Pusat Forum Guru Sertifikasi Non Inpassing (FGSNI) melakukan kunjungan bermakna.
Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk memperjuangkan Surat Keputusan (SK) Inpassing atau penyetaraan jabatan dan golongan bagi guru madrasah non ASN yang berusia di atas 55 tahun, yang belum terakomodasi dalam sistem Inpassing karena terhalang oleh aturan hukum yang berlaku.
Dalam audiensi yang dihadiri oleh perwakilan dari Kabupaten Banjarnegara, Pesawaran Lampung, Temanggung, dan Kebumen, serta anggota FGSNI yang berusia 55 tahun ke atas, pembicaraan pun terfokus pada upaya mencari solusi demi hak-hak para guru senior yang belum terakomodasi.
Fauzan Mutrofi, S. Pd.I, sebagai jubir FGSNI, dengan tegas mengungkapkan bahwa kunjungan ini merupakan langkah terobosan dalam mencari jalan keluar untuk nasib guru-guru senior tersebut.
Agus Mukhtar, S. HI, Ketua Umum FGSNI Pusat, memberikan jaminan bahwa FGSNI akan melakukan segala upaya demi pengakuan yang layak bagi para guru di atas usia 55 tahun.
Respons positif juga datang dari Komisioner Komnas HAM yang mendorong untuk mengumpulkan data dan dokumen kelembagaan sebagai langkah awal dalam perjuangan mereka. Rekomendasi ini menjadi landasan bagi FGSNI untuk melanjutkan langkah berikutnya dalam bentuk pengaduan keadilan yang lebih konkret.
Kunjungan ini diharapkan menjadi titik awal bagi FGSNI dan para guru madrasah senior untuk mengatasi hambatan hukum yang menghalangi pengakuan jabatan dan golongan mereka. Hal ini menandai komitmen kuat dalam menghadirkan keadilan bagi para pendidik senior yang telah lama menanti pengakuan atas kontribusi mereka dalam dunia pendidikan.(Herman)
